Mitos-Mengenai-Kedelai

Haluannews.com – Siapa nih yang tidak tahu kedelai? Pada umumnya kedelai ini adalah kacang yang bisa diolah menjadi susu, tahu, oncom, tempe sampai miso. Kedelai sendiri manfaat bagi kesehatan sangat banyak kebaikannya dan bahkan sudah teruji oleh waktu dan studi karena bisa menjaga kesehatan jantung hingga menurunkan kadar kolesterol. Tapi mengapa masih ada saja mitos mengenai kedelai bagi kesehatan?

Mitos tersebut malah hanya menakutkan saja padahal sangat ngawur dan hanya membuat banyak orang berasumsi takut takut dengan olahan kedelai. Meskipun menyehatkan, manusia tidak pernah berhenti berspekulasi dan hasilnya kedelai pun diterpa oleh berbagai isu yang tidak enak.

Supaya kamu lebih percaya lagi dengan fakta kebaikan manfaat kedelai pada kesehatan, perlu rasanya Mengetahui berbagai mitos yang beredar di luar sana. Hal ini bisa membuat kamu percaya kembali akan manfaat yang diberikan kedelai dan olahannya bagi kesehatan. Langsung saja kalau begitu, ketahui berbagai mitosnya seperti di bawah ini.

Berbagai Mitos Mengenai Kedelai yang Sangat Menakutkan Bagi Kesehatan

Mitos-Mengenai-Kedelai

     1. Sebabkan Kemandulan

Berbicara mengenai kesuburan, mitos mengenai kedelai yaitu sebagai penyebab kemandulan. Kedelai memiliki kandungan estrogen nabati yang bisa disebut fitoestrogen. Penelitian di Amerika Serikat di tahun 2010 juga menyebutkan kalau konsumsi kedelai tinggi maka bisa mengganggu fungsi rahim.

Meskipun begitu, sebuah studi di Eropa 2022 membantah hubungan kemandulan dengan kedelai karena kedelai malah ditemukan berguna untuk kehamilan dan lebih baik dikonsumsi sebanyak 6 hingga 40 gram per harinya. Tidak hanya itu saja, berbagai ahli tidak mendukung klaim bahwa kedelai bisa berbahaya untuk reproduksi perempuan. Mulai dari sekarang Jangan pernah jauhi kacang kedelai lagi!

     2. Proteinnya Tidak Berkualitas

Protein nabati memang sering diremehkan ketimbang protein hewani dan tidak jarang juga protein kedelai dituduh tidak memiliki protein berkualitas tinggi. Protein yang berkualitas tinggi itu, mengandung 9 asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk memperbaiki jaringan sampai menyerap dan mengedarkan nutrisi tubuh.

Memang dasarnya, protein tempe tidak setinggi protein daging. Tetapi, bukan berarti protein kedelai bisa dianggap remeh karena protein kedelai adalah salah satu dari sedikit protein nabati yang mengandung 9 asam amino esensial tersebut.

     3. Kedelai Sebabkan Kanker Payudara?

Kedelai bisa menyebabkan kanker payudara? Hal inilah yang bisa disebut sebagai berlebihan karena dengan begitu banyak orang yang menyangka memakan banyak kedelai bisa memicu kanker payudara dan hari ini kedelai diduga memiliki senyawa yang bersifat mirip estrogen hingga bisa memicu kanker payudara.

Padahal berbagai studi mematahkan dugaan itu dan kedelai menekan risiko kanker payudara. Salah satu studi di Cina di tahun 2020 kemarin melibatkan lebih dari 300.000 perempuan dan menemukan Bahwa tiap konsumsi 10 gram kedelai per hari, resiko kanker payudara berkurang 3%. Bagaimana kamu sudah tidak berasumsi seperti itu lagi kan?

     4. Bahaya untuk Bayi

Terakhir mitos kedelai yaitu bahaya untuk bayi. Kandungan di dalam susu formula kedelai membuat ibu-ibu kelabakan karena adanya dugaan bisa menghambat tumbuh kembang Si Buah hati. Satu studi di Amerika Serikat di tahun 2018 mencatat kalau kedelai bisa mengubah sel organ reproduksi bayi. Studi di Amerika Serikat tahun 2019 memperingatkan kalau iso plafon kedelai bisa menyebabkan gangguan pada kemudian hari. Padahal, kenyataannya, susu formula kedelai tetap aman untuk bayi dan tidak ada bukti kalau kedelai bisa berdampak negatif untuk kesehatan bayi.

Malah, studi di Italia memuat dalam jurnal Frontiers in Nutrition pada 2018, mengatakan bahwa kedelai tidak ada hubungannya dengan gangguan tumbuh kembang anak. Tidak hanya itu saja, Desember 2009 para pakar tergabung dalam nasional toksikologi program menimbang bahaya dan keamanan susu formula kedelai untuk bayi. Susu formula dengan berbagai kondisi sehingga tidak bisa mencerna susu konvensional seperti kandungan yang bisa menyebabkan galaktosemia (gangguan metabolisme galaktosa) atau defisiensi laktase turunan.

Susu formula dengan kandungan kedelai sangat bagus sekali untuk bayi yang diketahui alergi dengan susu protein karena protein kedelai rendah ketimbang protein hewani seperti susu sapi. Bagaimana mitos mengenai kedelai di atas sudah terpecahkan bukan? Mulai sekarang kamu bisa tetap mengkonsumsikan kedelai dengan baik dan tidak berlebihan sehingga manfaatnya baik untuk kesehatan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here