Haluannews.com – Kondisi tantrum, rupanya telah menjadi salah satu kondisi yang paling sering ditemui oleh anak balita. Tidak jarang para orangtua yang merasa adanya kesulitan dan stress berat dalam mengatasi serta menghadapi anak yang mengalami tantrum tersebut. Terlebih jika anak yang sedang mengalami tantrum tersebut terjadi di depan umum, pasti upaya para orangtua harus benar-benar sulit.
Pastinya banyak dari kalian yang bertanya-tanya mengenai tantrum dan apa yang menyebabkan anak mengalami kondisi tersebut? Berikut adalah penjelasan lengkapnya. Tantrum, merupakan sebuah ledakan emosi yang biasanya akan ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, berteriak, membangkang, marah, hingga menjerit tidak jelas atas hal yang telah menjengkelkannya.
Ketika anak mengalami kondisi tersebut, anda kemungkinan besar akan frustasi dan juga kebingungan dalam menghadapinya. Tantrum, telah menjadi bagian dari perkembangan anak normal, karena ia sedang berusaha dengan sekuat tenaga untuk menunjukkan kepada banyak orang bahwa dirinya sedang mengalami rasa kesal yang berujung pada tindakan berlebihan.
Pada umumnya, tantrum akan terus terjadi pada tahun kedua kehidupan sang buah hati, dimana perkembangan Bahasa dan perkembangan anak di usia dini sedang dirasakan. Hal ini bisa saja terjadi karena balita belum bisa mengatakan apa yang telah mereka inginkan, rasakan, ataupun yang mereka butuhkan. Namun, seiring berkembangnya kemampuan dalam mengucapkan Bahasa, amukan tersebut akan menurun dan hilang.
Biasanya, anak yang mengalami kondisi ini disebabkan oleh rasa kesal yang begitu besar, marah, serta frustasi. Kemungkinan besar juga anak yang mengalami tantrum disebabkan karena rasa lelah, rasa lapar, dan tidak nyaman atas suatu hal. Tindakan agresif yang dilakukan oleh anak, biasanya akan menyebabkan anak sulit untuk mengungkapkan keadaan atas apa yang diinginkannya dan yang dibutuhkannya.
Namun, anda tidak perlu khawatir mengenai kondisi ini, karena ada cara terbaik dan cara tepat untuk mengatasi anak dari tantrum. Penasaran? Simak terus artikel yang satu ini sampai selesai!
Cara Mengatasi Kondisi Tantrum Pada Anak!
Telah kami bahas sebelumnya, bahwa kondisi ini adalah sebuah kondisi yang normal dan akan terjadi pada banyak anak balita di dunia. Bahkan, tantrum telah menjadi salah satu kondisi yang normal dan akan terjadi pada anak.
Namun, para orangtua pun harus mengetahui dan perlu memahami tantrum yang berlebihan pada anak. Berikut adalah tanda berlebihan tantrum pada anak:
- Memiliki frekuensi waktu mengamuk yang sering
- Mengamuk dalam waktu yang sangat lama disertai jeritan
- Saat mengamuk, sang anak akan melakukan kontak fisik dengan orang lain
- Marah begitu besar dan mencoba untuk melukai dirinya sendiri.
Berikut adalah cara terbaik untuk mengatasi tantrum pada anak:
1. Memeluknya
Ketika anak sedang mengalami kondisi ini, janganlah pernah anda terbawa emosi dan menyebabkan anak menjadi memperburuk tantrum tersebut. Namun saat anda sedang melihat sang anak yang sedang mengamuk, cobalah untuk memeluk nya.
Karena, pelukan pada sang anak akan menjadi hal pertama yang bisa anda lakukan untuk meredam emosi yang sedang dirasakannya. Pelukan itu justru akan membuat sang anak merasa aman dan tahu bahwa orangtua nya telah peduli terhadap kondisi yang dirasakannya.
2. Mempersiapkan Segala Kebutuhan Untuk Anak
Perlu anda ingat, bahwa kondisi anak dan balita lebih memungkinkan untuk meluapkan segala emosi yang tengah dirasakannya ketika lapar, atau sedang merasa kecapekan.
Jadi, jika anda sedang berbelanja bulanan atau sedang bepergian dan membawa buah hati, misalnya, pastikanlah bahwa sang anak sedang dalam kondisi yang kenyang ataupun cukup istirahat. Jangan sampai rasa tidak nyaman yang dirasakannya menyebabkan kondisi ini harus terjadi di tempat umum dan akan membuat anda menjadi frustasi.
3. Membuat Aturan Dasar untuk Buah Hati
Dan, cara mengatasi yang bisa anda terapkan pada anak yang sedang mengalami tantrum, adalah membuat sebuah aturan dasar untuk buah hati. Sebagai contoh, anda bisa menetapkan sejumlah aturan dasar saat sedang berjalan-jalan sore dengan anak.
Sebelum sampai pada tujuan, anda bisa menjelaskan bahwa tujuan pergi ke mall ataupun ke berbagai tempat hanyalah membeli sejumlah makanan bukan membeli es krim, permen, ataupun mainan baru. Dengan begitu, anak akan mengerti dan kondisi tantrum ini pun semakin lama akan menghilang.