Haluannews.com – Tahukah anda arti dari bayi yang lahir secara prematur? Yap! Bayi prematur merupakan bayi yang lahir dalam keadaan usia kehamilan belum memasuki 37 minggu. Banyak sekali terjadi hal ini dan bayi yang mengalami kelahiran secara prematur sendiri mengalami masalah atau gangguan pada kesehatan tubuh hingga masalah pada otak bayi. Apakah Bayi tersebut akan mampu dalam bertahan hidup?
Tentu saja hal ini banyak bayi yang bisa bertahan hidup meskipun kondisinya demikian. Seberapa besar memangnya soal adanya kemungkinan bayi yang prematur bisa survive dalam kondisi ini? Dilain sisi kalau bayi yang prematur ini rentang usia 28 hingga 32 minggu dan hal itu memungkinkan bayi bisa bertahan hidup. Tetapi tetap saja kemampuannya dalam survive ini tidak sebesar bayi yang lahir di usia kandungan 34-36 minggu.
Pada dasarnya lahir di usia prematur tadi perlu adanya tindakan perawatan yang intensif hingga di NICU. Cuma bagi ibu yang melahirkan bayi dengan prematur tidak boleh berkecil hati karena di usia 8 bulan nanti di usia mudanya ini akan bisa mengejar hal yang tertinggal dari bayi yang lahir cukup bulannya. Jika dirawat dengan baik dan tumbuh sehat!
Tetapi perlu diketahui juga soal masalah otak yang ragamnnya bisa saja terjadi pada kesehatan bayi lahir prematur seperti penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Kondisi Masalah Bagian Otak yang Umum Terjadi Pada Bayi Prematur yang Wajib Kamu Ketahui
Kondisi satu ini memang memiliki singkatan PVL yakni kondisi cedera otak yang akan menyerang bayi prematur. Kondisi ini seperti terjadinya kematian pada area kecil di jaringan otak sekitar ventrikel di otak bagian yang berisikan cairan. Penyebabnya ini merupakan perubahan aliran darah ke area sekitar ventrikel otak.
Area ini rapuh memang dan rentang sekali cedera. Apalagi kalau usia kehamilan ini belum menginjak 32 minggu. Kemudian bisa terjadi dikarenakan proses persalinan dan terjadi infeksi. PVL sendiri bisa menyebabkan bayi mengalami kerusakan pada saraf dan pengendalian gerakan.
Gejalanya ini kejang otot atau menyentak tiba-tiba, dimana otot tegang atau malah melemah. Bayi yang lahir dengan kondisi PVL omo beresiko mengalami keterlambatan perkembangan.
Hidrosefalus ini merupakan sebuah penumpukkan cairan yang tidak normal di bagian ventrikel otak. Akibatnya ventrikel ini melebar dan memberikan tekanan pada jaringan otak. Walau penyebabnya ini belum bisa diketahui secara pasti maka gejalanya ini mudah untuk kamu kenali seperti ukuran kepala yang lebih besar dibanding ukuran normalnya.
Mata melihat ke bawah, pembesaran kepala yang cepat, muntah hingga kejang. Salah satu cara mengatasinya yakni alirkan cairan ekstra keluar dan cegah adanya tekanan pada otak guna tidak terlalu tinggi. Pilihan lain dengan ventrikulostomi yakni prosedur pembedahan yang bersifat invasif.
Jika perdarahan intraventrikular ini memang umum terjadi pada bayi yang prematur dan veratanyta pun akan kurang dari 3 pon 5 ons, dimana hanya 1,5 kg saja, IVH ini merupakan kondisi bayi yang prematur yang mengalami pecah pembuluh darah halus di otak.
Akibatnya darah ini akan terkumpul di otak dan bisa merusak sel sarafnya. Bila bayi dicurigai mengalami IVH maka perlu dilakukan ultrasonografi USG untuk melihat banyaknya perdarahan yang terjadi. Lalu dokter akan mendapatkan nilai untuk perdarahannya itu semakin tinggi nilai nya dan ada kemungkinan besar pada kerusakannya.
Bayi yang lahir prematur dengan berat badan lahir dengan rendah akan memiliki resiko cerebral Palsy. Gejalanya ini tentu tidak akan langsung terlihat setelah bayinya lahir. Namun biasanya akan diketahui di usia 2 hingga 3 tahun kelak, akan terlihat dengan gejala postur tubuh tidak normal dan ketidak seimbangan otot kekakuan otot, rentang gerak yang terpengaruhi gerakan menyentak berulang.
Dimana bayi prematur dengan gejala tersebut juga kesulitan menelan juga akan terjadi, beberapa individu ini memerlukan operasi ortopedi dalam meningkatkan jangkauan gerak. Masalah pada otak bayi ini umum terjadi namun masih ada kemungkinan dirinya bisa bertahan hidup dengan kondisi ini. Nah dari keempat masalah yang akan terjadi pada bayi prematur ini merupakan masalah dengan prediksi masih bisa bertahan hidup.