Haluannews.com – Tragedi pesta Halloween yang berlokasi di distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan menjadi kabar duka, pasalnya dari kejadian tersebut sampai memakan korban 151 orang. Tiga tentara Amerika Serikat yang ditempatkan di kawasan tersebut membagikan kisah mereka yang berhasil selamat dari kengerian pesta Halloween Itaewon. Tiga tentara AS tersebut mengatakan mereka adalah bagian dari kerumunan yang turun dari gang sempit dan curam di distrik tersebut, namun mereka dapat melarikan diri ke area yang ada di sampingnya. “Tapi tepat setelah mereka berhasil melompat keluar dari kerumunan itu mulai terjadi,”.
“Semua orang jatuh di atas satu sama lain seperti kartu domino,” ucap Jarmil Taylor, orang yang berada di puncak gang mencoba memaksa untuk turun walaupun jalanan sudah sangat penuh, kemudian orang disana mulai berjatuhan. “Ada orang-orang di atas orang, itu seperti lapisan orang. Mereka tidak memiliki cukup orang di sana untuk membantu mereka sekaligus,” ucap Taylor menceritakan kejadian di sana. “Orang-orang di tumpukan panik membuat situasi di sana semakin memburuk, ada suara dimana-mana yang membuatnya tidak mungkin, teriakan orang menenggelamkan semua suara,” lanjut penjelasannya.
Kemudian ia dan teman-temannya berusaha menarik korban keluar dari tekanan dan membawanya ke tempat yang aman sehingga petugas tanggap darurat bisa memberikan bantuan pernafasan untuk para korban yang kesulitan bernapas. “Kami memilih banyak orang dan membawa mereka ke klub terdekat sejak mereka akhirnya membukanya, lantai klub dipenuhi dengan orang yang tergeletak di tanah,” ucapnya. Sebagai informas, AS menempatkan sekitar 27.000 tentara AS di Korea Selatan yang ditugaskan untuk membantu melindungi Korea Selatan dari Korea Utara.
Taylor dan teman-temannya berpangkalan di Camp Casey yang ada di Gyeonggi, pada hari libur mereka memutuskan untuk pergi ke perayaan di Itaewon, namun siapa yang menyangka kalau mereka justru terjebak dalam kengerian pesta Halloween Itaewon tersebut. “Kami juga menjadi gugup, kami berada di tengah-tengahnya dan itulah mengapa kami menyingkir dan pada saat itu semuanya menjadi berantakan,” ucap Dane Beathard.
Orang-orang yang berkunjung ke sana terjepit begitu erat ke dalam gang sehingga petugas darurat tidak bisa mengeluarkan mereka dari kerumunan yang penuh dengan manusia berdesak-desakan.
Pihak berwenang mengatakan mayoritas korban dari tragedi ini adalah wanita muda yang berusia 20 tahun-an. Ketiga tentara AS tersebut mengatakan mereka sangat beruntung bisa selamat dari kerumunan manusia yang berdesakan. Diketahui Presiden, Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-Soo dan Walikota Seoul Oh Se-hoon juga sudah mengunjungi altar untuk memberikan penghormatan mereka pada korban tragedi Itaewon. Sebelum di gelarnya altar tersebut, masyarakat sudah lebih dahulu memberikan penghormatan mereka di kawasan Itaewon, tidak sedikit yang meletakkan buket bunget dan hadiah sebagai ungkapan belasungkawa.
Masyarakat memberikan permen, hingga botol soju di dekat lokasi kejadian, banyak juga yang datang ke lokasi kejadian untuk berduka dan memberikan penghormatan terakhir untuk para korban. “Saya datang untuk berdoa untuk para korban dan keluarga mereka, saya berharap mereka dapat menemukan harapan di tengah keputusasaan,” ucap salah satu warga yang berusia 29 tahun yang memberikan penghormatan.
Selain mengungkapkan rasa duka mereka dengan mengunjungi altar dan lokasi kejadian, ada banyak pemilik toko di kawasan Itaewon yang memasang pesan belasungkawa untuk korban dari tragedi Halloween di Itaewon. “Kami para pedagang di Itaewon tentunya sangat terkejut,”.
“Kami juga merasa bertanggung jawab atas tragedi tersebut,” ucap salah satu pemilik toko roti di daerah sana. Tragedi Itaewon jadi musibah terburuk di Korea Selatan, sejak tenggelamnya kapal Sewol pada tahun 2014 lalu, sama seperti kasus kapal Sewol, tragedi yang terjadi di Itaewon ini juga mayoritas korbannya adalah anak muda.
Pada saat tragedi kapal Sewol, ada lebih dari 300 orang meninggal pada hari itu, termasuk 250 siswa kehilangan nyawa, dalam tragedi Itaewon ini diketahui ada 154 korban meninggal dunia. Kengerian pesta Halloween Itaewon ini menjadi bencana terburuk Korea Selatan sejak tenggelamnya kapal Sewol, masyarakat Indonesia pun banyak yang ikut berbelasungkawa atas kejadian menyedihkan ini.