haluannews.com – Kabar adanya mutasi corona sempat menghebohkan Indonesia saat ini, anggota Komisi IX DPR, Saleh Daulay menilai masuknya varian baru virus corona SARS-CoV-2 B117 dari Inggris ke Indonesia ini terjadi karena pintu masuk Indonesia terlalu longgar. Dia mengkritisi lemahnya pengawasan warga yang keluar masuk Indonesia dari luar negeri di Bandara Soekarno-Hatta, “Saya merasa kalau pintu masuk kita dari luar negeri terlalu longgar, tentu harus diperketat lagi, terutama screeningnya harus tuntas” ucap Saleh saat dihubungi oleh awak media.
Menurutunya pemerintah seharinya dapat memastikan siapapun yang masuk ke wilayah Indonesia ini harus dinyatakan bebas dari virus corona terlebih dahulu, “jadi memang screening di bandara, pintu-pintu masuk kita harus lebih kuat” ucapnya. Menurutnya, usaha screening merupakan salah satu pertahanan Indonesia dari wabah virus corona.
Terlebih lagi varian baru virus corona ini merupakan kasus impor dari luar negeri, padahal virus dari yang dari Wuhan pun sampai saat ini belum berakhir di Indonesia, ia juga meminta petugas untuk tidak segan melakukan karantina terhadap pendatang yang menunjukkan gejala mengidap virus corona ini. “Jangan sampai ada yang lolos masuk Indonesia, nggak steril. Kalau ditemukan hal aneh-aneh jangan segan untuk di karantina, isolasi terlebih dahulu bagi mereka yang baru masuk” ucapnya.
Selain itu terkait kabar adanya mutasi corona ini, ketua Fraksi PAN di DPR ini juga memberikan kritik. Ia mengatakan seharusnya pemerintah juga perlu melakukan antisipasi agar varian baru virus corona tidak menyebar luas, terlebih lagi saat ini pemerintah sedang menggenjot program vaksinasi covid-19, selain itu saleh juga mendorong supaya pemerintah bisa menutup pintu masuk terlebih dahulu bagi WNA sesuai dengan kebutuhan jika pemerintah merasa varian baru virus corona ini akan memberikan dampak negatif, maka pemerintah harus segera menutup pintu masuk terlebih dahulu.
“Kalau melihat ini sudah sangat berbahaya, itu perlu menutup, tapi kan ya bisa menentukan bahaya atau tidaknya, pemerintah dan satgas penanganan covid-19” ucapnya. Anggota Komisi IX dari Fraksi PDIP, Rahmad handoyo juga mendorong supaya pihak imigrasi untuk mengetatkan dalam hal pengawasan pendatang dari luar negeri, menurut dia imigrasi tidak boleh hanya berpegangan dengan surat keterangan bebas covid-19 dari luar negeri, sebaiknya dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
“Tapi begitu masuk ke Indonesia perlu di screening, di testing, karena beberapa waktu lalu, walaupun menggunakan surat, masih ada yang terpapar positif banyak dari luar negeri” ucap Rahmad, “jadi tidak boleh kecolongan lagi, terlebih lagi variannya kita belum tahu modelnya seperti apa” lanjutnya, dia lalu meminta agar warga tidak panik dengan temuan varian baru mutasi corona ini, warga juga harus tetap menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
Sama dengan kritikan dari anggota Komisi IX dari Fraksi NasDem, Nurhadi juga meminta agar pemerintah lebih bekerja keras lagi untuk melakukan testing dan tracing terhadap pihak yang berhubungan dengan dua orang yang mengidap varian baru virus corona tersebut, “Meminta kepada pemerintah terutama jajaran kemenkes Ri untuk lebih bekerja keras, melakukan langkah preventif, kuratif, dan tindakan yang terarah dan solutif” ucap Nurhadi.
Di samping berita adanya virus baru ini, Wiku Adisasmito mengatakan pihaknya tetap akan melanjutkan kajian dan persiapan pembukaan sekolah pada bulan Juli 2021 mendatang meskipun sedang ada virus baru. “Sejauh ini belum ada agenda terkait hal tersebut” ucapnya yang kami lansir dari kompas.com, ia juga mengatakan pembukaan sekolah akan tetap dilakukan jika mutasi virus corona ini baru dinilai aman dan memungkinkan untuk kegiatan mobilisasi agar tetap dilakukan, “Iya tentunya, kita harus mencoba beradaptasi agar tetap produktif di masa pandemi ini” ucapnya.
Wiku juga mengatakan kalau Indonesia sudah memiliki sistem pengamanan berlapis untuk mencegah varian baru tersebut, ketika kasus mutasi baru ditemukan, petugas di lapangan akan langsung mengupayakan isolasi pada pasien. “Upaya ini berusaha untuk menjamin kasus positif harus menjadi negatif terlebih dahulu untuk dapat melanjutkan aktivitasnya demi mencegah penularan yang lebih luas lagi” ucapnya. Semua masyarakat juga meminta agar pemerintah bisa mempercepat dan lebih tegas dalam menangani virus baru ini.