haluannews.com – Polisi telah mengungkap kasus pencurian dengan modus baru yang membongkar lantai dan menjual semua perabotan rumah mewah yang disewakan pemilik. Dari keramik, kusen sampai sanitary dibongkar kemudian digondol semua oleh pelaku pencurian rumah mewah di kebon jeruk, Jakarta Barat. Kini, 5 orang pelaku telah ditangkap oleh pihak kepolisian. “Saat ini sudah lima orang pekerja yang kita amankan,” ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo, Senin (22/3/2021) seperti yang dilansir dari sumber berita detikcom.
Selain 5 orang pelaku, ada satu unit truk juga yang ikut diamankan pihak polisi dari kasus kejadian itu. Saat ini pihak polisi terus mendalami peran dan keterlibatan dari 5 orang yang telah ditangkap. Pihak kepolisan yang telah mengathai kejadian terdahulu di lokasi kejadian kawasan Kebon Jeruk Jakbar Pada hari Jumaat (19/3/2021). Namun pemilik rumah baru mengetahui kejadian itu pada hari Sabtu (20/3/2021). Kondisi rumah yang temboknya sudah dalam keadaan rusak dan jebol lantaran jendela, pintu ikut dibongkar.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Ady Wibowo awalnya mengatakan bahwa rumah tersebut merupakan rumah yang kosong dan tidak disewakan “Iya masih kami dalami. Itu rumah kosong, tidak disewakan,” ujar Kombes Ady Wibowo saat dihubungi detikcom, Selasa (22/3/2021). Baru diketahui pemilik, karena ada informasi dari sekuriti. Sekuriti yang mengkonfirmasi ulang ke pemilik dan kemudian dilaporkan ke polsek Kebon Jeruk.
Kronologi Keberhasilan Polisi Lakukan Penangkapan Pelaku Pencurian Rumah Mewah
Polisi memastikan bahwa rumah mewah yang berada di kawasan Kebon jeruk dibongkar dan isi perabotannya ludes dicuri dengan modus pencurian rumah kosong. Polisi juga menyebutkan bahwa pelaku datang ke lokasi sebagai kuli bangunan yang menerima order bongkaran ke sekurit setempat. Dalam waktu seminggu perabotan, kusen, keramik, marmer dan sanitary digondol pencuri. Modus seperti ini baru diketahui setelah diketahui rumah mewah yang berada di Kebon Jeruk kosong melompong.
Pelaku datang ke rumah kosong milik korban dan pemilik tidak pernah meminta untuk membongkar rumahnya. Sehingga warga sekitar tidak curiga sama sekali dengan aksi para pelaku “Ini pencurian di rumah kosong. Modusnya mengaku mendapat order bongkaran rumah kosong (tukang bongkar bangunan),” ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (22/3/2021) seperti yang dilansir dari sumber berita detik.com.
Berbeda dengan aksi pencurian yang dilakukan maling pada umumnya, para pelaku pencurian rumah mewah yang mempreteli material rumah korban mulai dari keramik, jendela dan pintu hingga furniture lengkapnya. 5 pelaku yang ditangkap, satu diantaranya merupakan otak pencurian. “Yang punya memang tinggalnya ga di sana, kosong. Tapi infonya dititipkan ke security,” ujar Manurung. Kasus yang satu ini merupakan kasus pertama yang viral di media sosial.
Pihak kepolisian akan melakukan gelar perkara terkait kasus pencurian rumah mewah tersebut. Rumah mewah di bobol selama 2 minggu tidak ada yang merasakan kecurigaan sama sekali. Hal itu diungkapkan oleh Iwan (38) sebagai sekuriti yang dititipkan rumah tersebut kepadanya dari pemiliknya yang tidak tinggal disana. Setiap hari dirinya melihat aktivitas para pelaku dan sempat mengira hendak akan direnovasi
Kronologi yang diceritakan oleh sekuriti hanya melihat orang proyek yang sedang membongkar untuk renov bukan mempreteli. “Tahunya saya cuman ngeliat orangnya kerja, seperti orang proyek layaknya renovasilah. Tahu-tahunya bongkar semua. Saya kira mau bongkar jendela atau ganti apa gitu. Nggak tahunya dipretelin,” ujar Iwan saat ditemui di lokasi, Senin (22/3/2021) yang kami lansir dari detik.com.
Seperti yang diceritakan Iwan mereka melakukan aksinya selama dua minggu untuk mendatangi rumah mewah tersebut. Datang sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Terlihat jelas yang dibongkar dari keramik sampai jendela dan pintu rumah yang dijebol. Kemudian para pelaku mengangkut barang tersebut menggunakan mobil pikap lalu diangkut lagi menggunakan truk. Sampai tidak ada rasa curiga sama sekali.
Sepengetahuan sekurit pun hendak dijual dan tidak ada sekurit lagi yang menjaga ketat rumahnya. Sata Iwan sedang piket malam dikabari rekannya pada sore itu ada penangkapan yang dilakukan polisi. “Polisi nangkep pas lagi beraksi lah, lagi kerjanya. Baru ketangkep polisi sekitar jam 3 sore hari Sabtu kemarin. Pas saya lagi masuk malem, teman saya ngabarin saya, kata dia ‘itu rumah sebelah dibobol tuh, dibobol rampok, banyak polisi pada dateng gitu. Diborgol (para pelakunya),” jelas Iwan.